Ustaz Abu Bakar Baasyir menilai tidak terungkapnya akar terorisme di Indonesia lantaran aktor utamanya bukan berasal dari Indonesia.
"Ini semua merupakan rekayasa CIA (Central Intellegence Agency) Amerika," ungkap Baasyir seusai Temu Ulama Umat di Masjid Al Fajr, Jalan Cijagra, Kota Bandung, Sabtu (1/8/2009).
Menurut dia, setiap bentuk terorisme dengan peledakan bom bunuh diri sejak kasus Bali hingga JW Marriot, dipastikan terdapat rekayasa CIA.
Sebagai indikasi kuat, kata Ba'asyir, JW Marriot merupakan hotel milik Amerika. Sedangkan para pelaku peledakan bom, kata Ba'asyir hanya sebatas diperalat saja.
Dikatakan Baasyir, Amerika dan zionisme sangat takut jika Islam bangkit. Untuk itu, kata dia, terorisme dimunculkan untuk melemahkan Islam.
"Sebagai ulama, kami hanya bisa mengingatkan pemerintah supaya tidak terjebak pada rekayasa CIA ini," imbuh Baasyir.
Adanya peran kuat CIA dalam peledakan bom di JW Marriot diperkuat oleh Muhammad Al Khatat. Menurut dia, dirinya memperoleh informasi bahwa saat peledakan bom di JW Marriot, sebenarnya terdapat 130 agen CIA yang menginap di hotel tersebut.
"Tapi polisi tidak memeriksa keterkaitan ini dengan adanya peledakan bom," ujarnya. Padahal, kata dia, jika hal itu diungkap,berbagai keganjilan dalam peristiwa peledakan itu bisa terungkap.
sumber : okezone"Ini semua merupakan rekayasa CIA (Central Intellegence Agency) Amerika," ungkap Baasyir seusai Temu Ulama Umat di Masjid Al Fajr, Jalan Cijagra, Kota Bandung, Sabtu (1/8/2009).
Menurut dia, setiap bentuk terorisme dengan peledakan bom bunuh diri sejak kasus Bali hingga JW Marriot, dipastikan terdapat rekayasa CIA.
Sebagai indikasi kuat, kata Ba'asyir, JW Marriot merupakan hotel milik Amerika. Sedangkan para pelaku peledakan bom, kata Ba'asyir hanya sebatas diperalat saja.
Dikatakan Baasyir, Amerika dan zionisme sangat takut jika Islam bangkit. Untuk itu, kata dia, terorisme dimunculkan untuk melemahkan Islam.
"Sebagai ulama, kami hanya bisa mengingatkan pemerintah supaya tidak terjebak pada rekayasa CIA ini," imbuh Baasyir.
Adanya peran kuat CIA dalam peledakan bom di JW Marriot diperkuat oleh Muhammad Al Khatat. Menurut dia, dirinya memperoleh informasi bahwa saat peledakan bom di JW Marriot, sebenarnya terdapat 130 agen CIA yang menginap di hotel tersebut.
"Tapi polisi tidak memeriksa keterkaitan ini dengan adanya peledakan bom," ujarnya. Padahal, kata dia, jika hal itu diungkap,berbagai keganjilan dalam peristiwa peledakan itu bisa terungkap.
0 komentar:
Posting Komentar