Mbah Surip, Kini Kamu Benar-benar Pergi

Sekarang saya benar-benar kehilangan Mbah Surip. Sekitar pukul 10.30 WIB, hidup Mbah Surip tak tertolong lagi. Ia mengembuskan napas terakhir sebelum sempat dirawat di RS Pusdikkes Jakarta Timur.

Sempat kaget juga ketika seorang teman mengabarkan berita duka ini. Tapi kemudian saya biasa-biasa kembali sebagaimana diajarkan oleh si Mbah Surip ketika menghadapi situasi macam apapun.

Jangan-jangan kepergiannya yang selekas itu adalah buah dari pola hidupnya yang ngawur. Bayangkanlah dalam usia setua itu, dalam sehari ia bisa menghabiskan 20 gelas kopi dan minimal tiga bungkus rokok. Selebihnya saya cuma bisa berdoa moga-moga si Mbah dalam tidurnya yang abadi benar-benar nyaman, sebagai penebus tidurnya yang kacau sepanjang hayatnya sebelum beliau memiliki rumah hasil bonus dari lagu "Tak Gendong" yang penghasilan dari ring back tone (RBT)-nya konon mencapai Rp 4,5 miliar.

Tapi sudahlah, bukankah semua perjalanan harus ada ujungnya. Dan kali ini adalah akhir perjalanan kakek empat cucu yang terkesan tiba-tiba. Dan semua yang tiba-tiba tentu saja mengejutkan bagi semua orang termasuk saya.

Bayangkanlah, si Mbah yang baru saja menikmati hasil kucuran keringat hasil kerja kerasnya sepanjang hidup, si Mbah yang baru saja membuat semua orang benyanyi "tak gendong ke mana-mana"; si Mbah yang baru saja memberi teladan betapa berkarya tak mengenal usia dan pemampilan, mendadak harus pergi sesegera itu.

Sekarang saya cuma bisa mengenangmu Mbah. Hari-hari yang pernah kita lewati adalah guru bagiku. Masih kuingat Mbah, semua pelajaran yang tak pernah kauwedar lewat kata-kata, tapi lewat perbuatan. Bahwa tiada yang patut ditakuti dalam hidup. Bahwa tiada kata menyerah dalam perjuangan. Dan bahwa jika pun sampai pada puncak hiduplah biasa-biasa saja.

Wis yo Mbah, kami yang mencintaimu, kami yang telah engkau hibur lewat gaya dan lagu-lagumu dan juga ketawamu, berdoa untukmu selalu. Semoga Tuhan senantiasa menjaga dirimu dan keluargamu. Hato-hati di jalan Mbah. I Love You Full...

sumber : kompas





0 komentar:

Posting Komentar

 

Template by SeKeDaR bErBaGi