Suriah berencana memblokir Facebook setelah situs jejaring sosial itu mencantumkan wilayah pendudukan Dataran Tinggi Golan menjadi bagian dari Israel.
Pemerintahan Suriah berang atas tindakan Facebook tersebut. Suriah menilai Facebook telah menunjukkan sikap pro-Israel dan sengaja mengalah dalam kampanye menentang pendudukan bangsa Yahudi di Golan.
Golan merupakan wilayah sengketa berupa dataran tinggi strategis yang berada di perbatasan antara Suriah dan Israel. Dua pertiga dari kawasan tersebut saat ini tengah diduduki Israel.
Telegraph, Kamis (17/9/2009) melansir, hingga pekan kemarin Facebook tercatat mendukung pendapat AS, Inggris, dan Uni Eropa yang menyatakan bahwa Dataran Tinggi Golan merupakan wilayah pendudukan.
Akibatnya, hal ini membingungkan ketika anggota Facebook yang berada di wilayah itu memasukkan detail informasi geografis pada profil mereka. Namun secara otomatis admin Facebook mencantumkan mereka sebagai penduduk Suriah.
Hal ini membuat marah para penduduk Yahudi di wilayah itu dan mereka membentuk kelompok protes dengan nama akun "Facebook, Golan residents live in Israel, not Syria." grup Facebook ini kemudian berhasil mengumpulkan sebanyak 2.500 anggota.
Protes keras ini kemudian sampai ke telinga Honest Reporting, sebuah lembaga yang memantau pemberitaan media seputar penentangan terhadap Israel.
Rupanya kampanye ini kemudian meluluhkan Facebook untuk mengalah dan menuruti kemauan grup Facebook tersebut. Mulai pekan kemarin, para pengguna Facebook di wilayah Golan secara otomatis tercatat sebagai penduduk Israel.
Keputusan ini kemudian membuat Suriah meluncurkan aksi boikot Facebook. Rencananya akses Facebook akan dibatasi hanya di Damaskus. Ini adalah kedua kalinya Suriahmelakukan blokir terhadap situs jejaring sosial. Beberapa waktu lalu, Suriah juga melakukan hal sama terhadap situs berbagi video YouTube
Pemerintahan Suriah berang atas tindakan Facebook tersebut. Suriah menilai Facebook telah menunjukkan sikap pro-Israel dan sengaja mengalah dalam kampanye menentang pendudukan bangsa Yahudi di Golan.
Golan merupakan wilayah sengketa berupa dataran tinggi strategis yang berada di perbatasan antara Suriah dan Israel. Dua pertiga dari kawasan tersebut saat ini tengah diduduki Israel.
Telegraph, Kamis (17/9/2009) melansir, hingga pekan kemarin Facebook tercatat mendukung pendapat AS, Inggris, dan Uni Eropa yang menyatakan bahwa Dataran Tinggi Golan merupakan wilayah pendudukan.
Akibatnya, hal ini membingungkan ketika anggota Facebook yang berada di wilayah itu memasukkan detail informasi geografis pada profil mereka. Namun secara otomatis admin Facebook mencantumkan mereka sebagai penduduk Suriah.
Hal ini membuat marah para penduduk Yahudi di wilayah itu dan mereka membentuk kelompok protes dengan nama akun "Facebook, Golan residents live in Israel, not Syria." grup Facebook ini kemudian berhasil mengumpulkan sebanyak 2.500 anggota.
Protes keras ini kemudian sampai ke telinga Honest Reporting, sebuah lembaga yang memantau pemberitaan media seputar penentangan terhadap Israel.
Rupanya kampanye ini kemudian meluluhkan Facebook untuk mengalah dan menuruti kemauan grup Facebook tersebut. Mulai pekan kemarin, para pengguna Facebook di wilayah Golan secara otomatis tercatat sebagai penduduk Israel.
Keputusan ini kemudian membuat Suriah meluncurkan aksi boikot Facebook. Rencananya akses Facebook akan dibatasi hanya di Damaskus. Ini adalah kedua kalinya Suriahmelakukan blokir terhadap situs jejaring sosial. Beberapa waktu lalu, Suriah juga melakukan hal sama terhadap situs berbagi video YouTube
0 komentar:
Posting Komentar