SMS Selamatkan Korban Gempa Sumatera Barat

Tuhan masih memberikan kehidupan bagi sebagian korban gempa di Sumatera Barat. Meski telah terperangkap cukup lama, beberapa dari mereka berhasil diselamatkan karena SMS yang dikirimkan.

Johson Chandra misalnya. Pria berusia 30 tahun itu berhasil diselamatkan oleh tim evakuasi setelah ia memberitahukan posisinya kepada sang ayah, yang berada di Jakarta melalui sebuah pesan singkat di ponsel.

"Tolong, saya terjebak. Posisi saja berada di dekat tangga rumah," tulis Chandra dalam SMS tersebut, seperti dikutip melalui Reuters, Sabtu (3/10/2009).

Awalnya, saat gempa terjadi, Chandra berpikir gempa tersebut hanyalah sebuah goyangan kecil sehingga ia tidak langsung berlari ke luar rumah. Namun ketika gempa berskala 7.6 skala richter itu mulai mengganas, Chandra malah terlambat menyelamatkan diri. Ia terperangkap di rumahnya berlantai 3. Saat itu pula, lantai 3 rumahnya telah bersatu dengan lantai 1, tempat ia terperangkap dalam reruntuhan gedung.

"Saat itu saya masih memegang ponsel. Dari ponsel itu saya berusaha untuk menelepon siapa saja. Namun sayangnya, sinyal ponsel tidak bersahabat. Oleh karena itu saya putuskan untuk mengirimkan SMS yang memberitahukan posisi saya terperangkap," tutur Chandra.

Selepas SMS yang ia kirimkan, tim evakuasi pun datang untuk menyelamatkannya, 10 jam setelah gempa terjadi.

"Saya dengar suara-suara orang. Lalu saya buat keributan dengan memukul palu terus menerus, sampai akhirnya mereka menemukan saya," kata Chandra.

Chandra memang harus bersyukur dirinya selamat dan telah ditemukan. Di belahan bumi Minang lainnya, beberapa orang melakukan hal yang sama, mengirimkan SMS ke pihak kepolisian, namun mereka belum ditemukan.

Seorang polisi Padang mengaku menerima sebuah SMS yang memberitahukan masih ada beberapa orang yang masih hidup namun terperangkap di reruntuhan Hotel Ambacang, Padang.

"Hati-hati ketika memindahkan reruntuhan di Hotel Ambacang. Masih ada tujuh orang yang hidup di sini," tulis SMS tersebut kepada sang polisi yang bernama Boy Rafi Amar.

Menurut Amar, bisa jadi mereka terperangkap di ruangan seperti lobi, ruang konferensi ataupun kolam renang. Bahkan menurut Amar, kemungkinan tidak hanya 7 orang yang terperangkap di hotel tersebut tapi jumlahnya mencapai 600 orang, yang sebagian kecil merupakan orang asing.

Pasalnya, saat gempa terjadi, di hotel tersebut sedang terjadi pertemuan yang diadakan oleh Departemen Perikanan dan juga perusahaan asuransi Prudential.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Template by SeKeDaR bErBaGi