
Ia mengatakan, julukan kota 1001 warung kopi bagi Manggar sudah dikenal sebagai ciri khas dan kebiasaan masyarakat yang unik. "Kota 1001 warung kopi dijadikan ikon wisata untuk mendukung pembangunan kepariwisataan yang konsep pengembangannya sampai sekarang masih meraba-raba, sehingga dibutuhkan sebuah ikon wisata yang memiliki daya tarik tersendiri," ujarnya.
Setiap hari warung kopi di Pasar Manggar ramai didatangi pengunjung. Mereka berasal dari berbagai kalangan, yang menikmati kopi sambil berbincang-bincang. Safi’i, seorang pemilik warung kopi di Pasar Manggar, mengatakan, dalam sehari ada ratusan pengunjung yang ia layani. Kedai kopi miliknya beromzet jutaan rupiah per hari. Apalagi di akhir pekan, omzet bisa lebih besar lagi.
"Biasanya warung kopi cukup ramai dikunjungi pada sore hingga malam, sehingga tempat ini menjadi tempat bertukar informasi bagi warga Beltim," ujarnya.
1 komentar:
wiekkzzz warung kopi aja bisa jadi ikon pariwisata yup... kebiasaan minum kopi menjadikan suatu daerah memiliki banyak tempat berkumpul minum kopi dan bersilahturahmi kli y... dan pariwisata terangkat juga dari kopi...
seep... nice posting...
tapi ngumung-ngumung kebanyakan minum kopi juga ngga teralu bagus untuk kesehatan ykan y? berkaca pada pengalaman alm. mbah surip... ^_^
Posting Komentar